Al Haris dan Abdullah Sani |
Oleh: Jumardi Putra*
Kamis sore, 7 Juli 2021, tercatat sebagai hari bersejarah
bagi provinsi Jambi, karena Al-Haris dan Abdullah Sani resmi dilantik sebagai
Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi masa jabatan 2021-2024 oleh presiden Jokowi
di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Al Haris dan Abdullah Sani meneruskan tongkat estafet
kepemimpinan daerah Jambi sebelumnya yaitu M. Joesoef Singadekane (1957-1967),
Abdul Manap sebagai penjabat Gubernur (1966-1967), R.M. Noer Ahmad Dibrata
(1967-1974), Djamaludin Tambunan (1974-1979), Edy Sabara sebagai Penjabat
Gubernur (1979), Masjchun Sofwan (1979-1989), Abdurrahman Sayoeti (1989-1999),
Zulkifli Nurdin (1999-2004 dan berlanjut 2005-2010), Sudarsono Hardjosukarto
sebagai Penjabat Gubernur (2005), Hasan Basri Agus (2010-2015), Irman sebagai
Penjabat Gubernur (2015-2016), Zumi Zola (2016-2018), Fachrori Umar
(2018-2021), Restuardy Daud sebagai Penjabat sementara Gubernur Jambi (September 2020-Februari 2021), dan belum lama ini Hari Nur Cahaya sebagai Penjabat Gubernur Jambi
(18 Februari-7 Juli 2021).
Jumlah warga terpapar corona maupun meninggal dunia yang
meningkat tajam akhir-akhir ini membuat proses pelantikan kepala daerah di
istana negara tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sepi dari tamu undangan. Di ruang
pengambilan sumpah jabatan kepala daerah itu hanya terlihat presiden dan wakil
presiden dengan didampingi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Kepala daerah yang dilantik pun hanya
didampingi oleh istri masing-masing.
Situasi di Kota Jambi juga tampak berjalan seperti biasa.
Tidak ada kirab atau perayaan di hari pelantikan sang Gubernur dan wakil
Gubernur, kecuali papan bunga menghiasi sepanjang jalan Jenderal Ahmad Yani
No.1, Telanaipura, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, menuju kawasan perkantoran
Gubernur Jambi.
Saya sendiri menyaksikan prosesi pelantikan Al-Haris dan Abdullah Sani melalui kanal youtube Biro Pers, Media dan Informasi, Sekretariat Kepresidenan (di sini: Video Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi). Video tersebut telah ditonton sebanyak 26.918 kali pada pukul 06.17 AM per tanggal 8 Juli 2021. Ucapan selamat diiringi doa para nitizen untuk Al-Haris dan Abdullah Sani datang silih berganti, sebagaimana hal serupa muncul di banyak portal media online lokal Jambi maupun baliho-baliho di lokasi-lokasi strategis di kota Jambi.
Saya mencermati proses pelantikan Al Haris dan Abdullah Sani dimulai sejak mereka berdua berdiri tegap di hadapan pintu masuk Istana dan selanjutnya mengikuti proses penyerahan petikan surat Keputusan Presiden tentang pengangkatan Kepala Daerah Jambi kepada Al Haris dan Abdullah Sani.
Daftar foto Gubernur Jambi (1957-2021) |
Setelah sebelumnya mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia
Raya, baik Al Haris maupun Abdullah Sani secara bergilir dengan langkah tegap
mengambil gulungan berwarna merah berisikan surat Keputusan Presiden Nomor 39
Tahun 2021 tentang Pemberhentian Penjajabat Gubernur Jambi, saudari Nurcahaya
Murni, dan pegesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Masa
Jabatan 2021-2024.
Al Haris dan Abdullah Sani melakukan kirab dari Istana
Merdeka menuju Istana Negara, tempat dilakukannya pelantikan. Diiringi pasukan
Paspampres, keduanya berjalan santai tepat di belakang Presiden Jokowi dan
Wapres K.H. Ma’ruf Amin serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Melalui kirab budaya tersebut Presiden Jokowi ingin
memberikan penghormatan sekaligus penghargaan kepada gubernur dan wakil gubernur
sebagai pemimpin daerah yang secara sah mendapatkan legitimasi dari masyarakat
melalui pemilihan umum kepala daerah. Di samping itu, Jokowi sepertinya ingin
menegaskan bahwa pemerintah daerah merupakan wakil pemerintah pusat, sehingga
diperlukan sinergisitas dan kebersamaan dalam melakukan percepatan pembangunan.
Pada menit ke 35:49 proses pelantikan dimulai dengan pengucapan sumpah jabatan. Saya perhatikan lamat-lamat, mungkin karena memakai masker, plus face shield, membuat dada Al Haris maupun Abdullah Sani tampak bergerak tidak biasa. Tarikan nafas mereka kencang tidak beraturan. Kondisi tersebut makin kentara saat detik-detik jalannya pengucapan sumpah jabatan yang dibimbing langsung Presiden Jokowi dan disaksikan seorang rohaniawan yang memegang kitab suci Al Quran, lalu mendekatkannya pada kepala daerah, sebagaimana bunyi sumpah jabatan berikut ini:
“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji, akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur (Abdull Sani menyesuaikan) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik 1945, menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa”.
Menghayati isi sumpah jabatan tersebut tentulah mengingatkan
sang kepala daerah agar bekerja sungguh-sungguh menjalani tugas dan kewenangan
untuk membangun provinsi Jambi. Terlebih di usia Provinsi Jambi ke-64 (6 Januari 1957-6 Januari 2021) dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, mampu, dan puncaknya mewarisi
kegemilangan sebagaimana hal itu telah lama dirindukan oleh masyarakat di Bumi
Pucuk Jambi Sembilan Lurah.
Usai jalannya pelantikan, presiden Jokowi dan disusul wakil
Presiden K.H. Ma’ruf Amin memberikan ucapan selamat kepada Gubernur dan Wakil
Gubernur beserta istri dengan diiringi lagu Padamu Negeri. Saya tidak tahu
persis apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada Al Haris maupun
Abdullah Sani dalam momen tersebut selain memberikan ucapan selamat pada mereka
berdua.
Berselang menit kemudian, Al Haris didampingi Abdullah Sani
menyampaikan sambutan perdananya sebagai gubernur Jambi dengan menitik-beratkan
pada penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah, sebagaimana keduanya
merupakan prioritas nasional sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air terhitung
Maret 2020 hingga sekarang. Meski sambutannya tampak datar, terucap secarik
kalimat yang sedikit membuat lega yaitu daerah (Provinsi Jambi) aman, rakyat
aman, dan kita bisa bekerja seperti sediakala.
Situasi pandemi Covid-19 sekarang menghendaki
kepemimpinan yang tangguh, berpikir strategis sekaligus sinergis, serta dapat
menggerakkan elan perubahan pada semua elemen masyarakat, dan utamanya
menggerakkan sistem dan kinerja birokrasi pemerintahan provinsi Jambi yang lamban, miskin inovasi dan inisiatif,
berbelit-belit, dan sederetan atribut negatif lainnya. Terhadap hal demikian
itu, sebelum ini saya sudah menuliskan surat secara terbuka kepada Sang
Gubernur (baca di sini: Surat Terbuka Untuk Al Haris, Gubenur Jambi Terpilih)
dan disusul kemudian buat Sang Wakil Gubernur (baca di sini:
Surat Terbuka Untuk Abdullah Sani, Wakil Gubernur Jambi Terpilih).
Memungkasi catatan ini, membersamai resminya Al Haris dan
Abdullah Sani sebagai Gubernur Jambi dan Wakil Gubernur Jambi masa jabatan
2021-2024, saya ingin mengetengahkan kembali pesan bijak dari salah satu tokoh
Jambi, mendiang Usman Meng, yang saya kutip sebagian dari bukunya yang berjudul
Napak Tilas Liku-Liku Provinsi Jambi: Kerajaan Melayu Kuno sampai Terbentuknya
Provinsi Jambi, terbit tahun 1996, berikut ini:
“Seyogyanya, untuk memperoleh hasil dan daya guna dalam melaksanakan kesinambungan pembangunan daerah tingkat 1 Provinsi Jambi ini pada masa yang akan datang, kiranya patut dan wajar jika kita telaten, mawas diri dan melihat contoh pada yang sudah; “mencari tuah pada yang menang; baju berjahit yang dipakai, jalan berambah yang diturut, baik yang ada di daerah Jambi maupun yang berada di daerah lainnya, yang sesuai dengan keadaan dan iklim daerah Jambi, yang baik kita pakai dan yang buruk kita campakkan”.
Selamat. Sekali lagi saya ucapkan selamat buat bapak Al
Haris dan Abdullah Sani. Kalian berdua telah sampai di pintu gerbang istana
rakyat Jambi. Melangkah dan bekerjalah dengan sepenuh-penuhnya keyakinan untuk
kebaikan semesta rakyat provinsi Jambi.
*Tulisan ini terbit pertama kali di rubrik Perspektif portal kajanglako.com pada 9 Juli 2021.
Tulisan saya lainnya berikut ini:
1) Quo Vadis APBD Jambi 2019-2024?
2) Ketindihan Teknokratis: Problem Akut Perencanaan Pembangunan
3) Surat Terbuka Untuk Caleg DPR RI Dapil Jambi
4) Persoalan Fundamental di Ujung Kepemimpinan Al Haris-Sani
5) Potret Buram Daya Saing Daerah Jambi
6) Anomali Pembangunan Provinsi Jambi 2023
7) Beban Belanja Infrastruktur Jambi MANTAP 2024
8) Di Balik Gaduh Mendahului Perubahan APBD Jambi 2023
9) Medan Terjal Tahun Berjalan APBD Jambi 2023
10) Menyoal Proyeksi APBD Jambi 2024
11) Meneroka Gonjang Ganjing Defisit APBD Jambi 2023
12) Dua Tahun Jambi Mantap Al Haris-Sani, Sebuah Timbangan
13) Setahun Jambi Mantap Al Haris-Sani: Sebuah Timbangan
14) Mengantar Al Haris-Sani Ke Gerbang Istana
15) Surat Terbuka untuk Wo Haris, Gubernur Terpilih Jambi
16) Surat Terbuka untuk Wakil Gubernur Jambi
17) Pandemi Covid-19 di Jambi, Surat Terbuka untuk Gubernur Jambi
18) Polemik Angkutan Batu Bara di Jambi dan Hal-hal Yang Tidak Selesai
19) Batu Bara Sebagai Persoalan Kebudayaan, Sebuah Otokritik
0 Komentar