HBA Institute, Jambi ekspress, 12 November 2016 |
Oleh: Jumardi Putra*
Saya mengesampingkan kemungkinan-kemungkinan analisa politik
di balik kemunduran Hasan Basri Agus (disingkat HBA) dalam kontestasi pemilihan
Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi, November 2016. Namun terhadap pilihan HBA bersama
loyalisnya mendirikan HBA Institute patut menjadi perhatian bersama.
Paling tidak, dua hal yang dapat kita diskusikan. Pertama,
lazimnya para mantan Gubernur Jambi, memilih berjibaku dalam dunia usaha atau
meniti karir di jalur politik praktis. Begitu juga mantan Bupati yang berbondong-bondong
mengantarkan anak atau sanak keluarganya menjadi kepala daerah maupun anggota legislatif.
Jika tidak begitu, umumnya mereka memilih menjauhi hiruk pikuk kepublikan
(untuk menyebut menikmati hari tua bersama keluarga sembari konon katanya mendalami
ilmu agama).
Dengan demikian, pilihan mendirikan HBA Institute yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol nomor 25, Telanaipura-Kota Jambi, boleh dikata sebagai angin segar. Apatah lagi, untuk menyebut contoh, saat kepemimpinan Gubernur Jambi Abdurrahman Sayuti berakhir (1989-1999), nyatanya ikut berakibat menurunnya intensitas program lembaga kebudayaan Kajanglako Art Center (KAC) yang ikut diinisiasi olehnya tahun 1998. KAC adalah bagian dari Yayasan Bina Lestari Budaya Jambi/YBLBJ yang berdiri tahun 1992. Begitu banyak event kebudayaan dan program revitalisasi seni tradisi terselenggara masa itu. Puncaknya, akhir 2005-an KAC lumpuh total (kalau bukan gulung tikar).
Kantor HBA Institute |
Kedua, kira-kira HBA Institute memilih konsentrasi atau bidang garapan apa? Hal ini penting diketengahkan untuk memastikan apakah kehadiran HBA Institute sekadar sikap reaktif-bagian dari aksi perebutan kantor politik-sehingga berpotensi layu sebelum berkembang atau memang benar-benar ingin menghadirkan sebuah lembaga pengkajian bermutu. Meski sulit menyangkal bahwa fenomena kehadiran lembaga semacam ini banyak di Jambi dan tak jelas keberadaannya sampai sekarang.
Waktu terus berjalan, setidaknya terhitung sejak 12 November 2016 sampai menutup 2023. HBA Institute tidak pernah terdengar lagi oleh saya. Saat yang sama HBA sampai sekarang justru sibuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Jambi. Bahkan, ia memutuskan kembali ikut kontestasi Pemilihan Anggota Legislatif 2024. Di luar soal itu, ia juga diketahui tengah menahkodai Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi.
Namun demikian, saya selalu merindukan sosok pejabat maupun
elit di Jambi, baik saat aktif menjabat maupun setelah memasuki masa purnatugas,
mendedikasikan pengalaman sekaligus modal kapital yang dimiliknya untuk pembangunan
Jambi di pelbagai bidang seperti pendidikan, kebudayaan dan pemberdayaan kelompok
masyarakat rentan. Bentuk dan medan perjuangannya tentu saja beragam.
*Kota Jambi. #arsip
0 Komentar